Pamekasan — Asosiasi Pengusaha Tembakau Muda Madura (APTMA) melalui ketuanya, Holili, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah kepolisian dalam menindak peredaran pita cukai palsu di wilayah Madura.
Pernyataan ini disampaikan sebagai respons atas munculnya framing negatif terhadap aparat penegak hukum dalam pemberitaan terkait penangkapan seorang tukang cukur di Pamekasan.
Holili menegaskan bahwa pihaknya percaya aparat kepolisian bekerja secara profesional dan memiliki komitmen kuat untuk menjaga stabilitas ekonomi serta marwah Madura dari aktivitas ilegal.
“Saya ingin menyampaikan bahwa pihak kepolisian pasti bekerja dengan baik. Kami mendukung langkah aparat dalam menindak peredaran pita cukai palsu. Jangan nodai Madura dengan perilaku yang tidak baik,” ujarnya, Selasa 21 Oktober 2025.
Ia mengajak seluruh masyarakat Madura untuk bersama menjaga nama baik daerah, terlebih Madura dikenal sebagai salah satu sentra strategis komoditas tembakau nasional.
“Mari kita sebagai masyarakat Madura menjadi contoh sebagai wilayah yang tertib hukum dan administrasi dalam menyongsong aturan negara,” tambahnya.
Selain itu, Holili juga menyampaikan harapan kepada media agar lebih berimbang dan tidak tergesa membangun opini yang merugikan citra Madura.
“Saya berharap pihak media tidak selalu melakukan penggiringan opini kurang baik tentang Madura. Permainan pita cukai ini adalah permainan uang besar. Yang harus dicari adalah dalangnya — dari mana pita palsu itu didapat dan akan dijual ke siapa,” tegasnya.
Holili optimistis bahwa Polres Pamekasan telah dan sedang bekerja secara serius, profesional, dan adil dalam mengusut kasus tersebut.
“Saya punya keyakinan bahwa kepolisian Pamekasan sudah bekerja dengan baik,” tutupnya. (r1ck)